Jumat, 10 Desember 2010

Surat Untuk Pangeran

Salam bagimu pangeran
Apa kabarnya kerajaanmu?
Berapa banyak upetimu?

Kau disanjung oleh yang sejahtera
Gambarmu menghiasi kota
Sementara desa-desa berjuang
Mempertahankan tanah mereka

Tanah warisan untuk bertani, kau jual
Karena kau bukan petani
Dan kau merasa bukan lagi saudara petani

Tiada ampun bagi lahan kosong
Ratakan dengan tanah
Tanam sawit

Tingginya pendidikanmu
Sehingga dampak buruk sawit
Bukan ancaman bagimu

Karena kau bisa pergi kemanapun juga
Saat tanah semakin kering
Air semakin sedikit
Tak ada lagi kesejukan

Kelak jika kau punya cucu
Mungkin tak sebahagia dirimu waktu kecil
Yang menghabiskan waktu
Bermain dengan alam yang nyaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar